Jumat, 22 November 2013

Kisah Pengusaha yang Dijemput Malaikat

Seorang pengusaha sukses jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke, sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Disaat orang-orang terlelap dalam mimpi malam, dalam dunia roh, seorang malaikat menghampiri si pengusaha yang terbaring tak berdaya.
        Malaikat memulai pembicaraan, "kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kamu akan hidup dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kamu akan meninggal dunia!
        "Kalau hanya 50 orang, itu mah gampang..." kata si pengusaha ini dengan yakinnya.
Setelah itu malaikat pun pergi dan berjanji akan dating 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.
         Tepat pukul 23.00, malaikat kembali mengunjunginya, dengan antusiasnya si pengusaha bertanya, "apakah besok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak orang yang berdoa  buat aku, jumlah karyawan yang aku punya lebih dari 2000 orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit".
         Dengan lembut si malaikat berkata, "Anakku, aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi, rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu".
         Tanpa menunggu reaksi dari si pengusaha, si malaikat menunjukkan layar besar siapa tiga orang yang berdoa buat kesembuhannya. Dilayar itu terlihat wajah duka dari sang istri, disebelahnya ada dua orang anak kecil, putra putrinya yang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata dipipi mereka".
          Kata malaikat, "aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua? Itu karena doa istrimu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhankmu".
          Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2.00 subuh," Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam bisnisnya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk popularitas saja untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapan-Mu, tetapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah dan hamba tidak mampu membesarkan mereka seorang diri".
         Setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tetapi air matanya semakin deras mengalir dipipinya yang kelihatan tirus karena kurang istirahat".
         Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir dipipi pengusaha ini, timbul penyesalan bahwa selama ini dia bukanlah suami yang baik dan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya, dan malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya.
         Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang semakin sempit semakin menangislah si pengusaha ini, penyesalan yang luar biasa tetapi waktunya sudah terlambat! Tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada 47 orang yang berdoa!
         Dengan setengah bergumam dia bertanya, "Apakah diantara karyawanku, kerabatku, teman bisnisku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku ?"
         Jawab si malaikat, "Ada beberapa yang berdoa buatmu tetapi mereka tidak tulus, bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini, itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik, bahkan kau tega memecat karyawan yang tidak bersalah".
         Si pengusaha tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini adalah malam terakhir buatnya, tetapi dia minta waktu sesaat untuk melihat anak dan istrinya yang setia menjaganya sepanjang malam.
         Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di kursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu.
         Ketika waktu menunjukkan pukul 24.00, tiba-tiba si malaikat berkata, "Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu! Kamu tidak meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24.00". Dengan terheran-heran dan tidak percaya, si pengusaha bertanya siapakah yang 47 orang itu ?. Sambil tersenyum si malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. "Bukankah itu panti asuhan?" kata si pengusaha pelan.
         Benar anakku, kamu pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tau tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menarik perhatian pemerintah dan investor luar negeri.
         Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca dikoran kalau seorang pengusaha terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU, setelah melihat gambar dikoran dan yakin kalau pria yang sedang koma adalah kamu, pria yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak panti asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.
          Dari cerita ini, kita belajar bahwa doa sangat besar kuasanya. Namun tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama atau keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa baginya, mungkin saja pada saat kita mengingatnya, dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihinya. Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan dari peristiwa tersebut.

By : Cindy Angelina

4 komentar:

  1. nice story , ,

    salam kenal . . .
    mampir diBlog q yaaa , , ,

    BalasHapus
  2. wih bagus ceritanya. mampir juga ke http://catatankiting.blogspot.com/ yaa.

    BalasHapus